Tolong………

31 Maret 2009 pukul 7:21 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar

Ketika di Jogja, saya jarang melihat TV. Dulu ketika dirumahpun boleh dibilang jarang. Kalau toh melihat paling acara di TVRI. Maklum, tv di rumah saya adalah tv jadul merk national menggala keluaran tahun 90-an awal.

Sejak pakde saya membawa tv baru sajalah kemudian saya bisa melihat tv berwarna di rumah. Bukan bermaksud merendah, tapi begitulah. Di rumah, kami bukanlah keluarga yang mengutamakan kebaruan ssebuah televisi.

KEtika kos di jogja pun saya jarang lihat tv. Paling-paling nebeng temen kos yang kebetulan mempunyai TV.

Lain cerita setelah nikah. Monitor komputer yang tidak terpakai saya fungsikan sebagai monitor tv, dengan bantuan tv tuner eksternal.

Setiap pulang kerja, +- pukul 1/2 5 sore, program yang rutin ditonton oleh istri adalah program Tolong di RCTI. Sampai di kontrakan, sayapun nimbrung nonton program ini. Saya beranggapan, reality show ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetes kepekaan hati, dan menumbuhkan kepekaan kepada sesama.

Postingan ini saya tulis juga setelah menonton program Tolong. Sambil nunggu magrib –kebetulan istri sedang ada pelatihan di Banguntapan– saya menyempatkan nulis.

Adalah nenek patonah, yang menjadi penolong ibu halimah. Ibu halimah berkeliling untuk minta kardus sebagai tutup rumahnya yang bocor… Tentu saja banyak orang yg menolak menolong ibu halimah, dari cara sopan sampai kasar.

Sampai kemudian dia bertemu dengan nenek patonah. Anehnya, nenek ini langsung menawarkan kardus yang dia punya ketika ibu halimah mengutrakan maksudnya. Bahkan nenek ini mengambilkan ke rumahnya, rumah di kolong jembatan. Meskipun harus jalan 2 km.

Siapa nenek ini? nenek patonah hidup sebagai gelandangan bersama suaminya. Sehari-hari dia makan nasi sisa yang ada ditempat sampah. Nasi yang ada dikeringkan dan masak kembali. “lauknya kangkung mas” dalam logat jawa yang kental. Nenek ini mengaku tidak bisa bahasa indonesia.

Dari beberapa episode Tolong yang pernah saya lihat, saya amati orang yang bersedia menolong adalah orang yang sama-sama kesusahan. Sangat jarang, bahkan saya belum pernah melihat ada orang yang bukan orang kesusahan bersedia menolong.

Termasuk dalam episode yang baru saja saya lihat. Orang susah yang menolong juga orang susah. Kenapa orang yang tidak kesusahan –secara kasat mata– yang dimintai tolong selalu menolak untuk menolong ya?

Ah, wallahua’lam bishowwab..

Menyikapi Kesulitan Hidup

27 Februari 2009 pukul 1:20 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar

Menyikapi Kesulitan Hidup
Oleh : ilham fatahillah
dari http://www.dudung.net/artikel-islami/menyikapi-kesulitan-hidup.html
Ketika kesulitan hidup itu datang, hati berubah gundah, kesana-kemari seolah mencari sesuatu yang hilang. Tekanan darah naik, darah pun mengalir tak beraturan, menekan keras ke otak hingga membuatnya panas, lalu mengendap di dada menekan paru-paru hingga nafas terasa berat, detak jantung tidak menentu, dada berdebar-debar menekan balik darah. Sementara itu keringat dingin pun membeku, dan sekujur tubuh terasa pegal. Emosi kian memuncak, dengan sorotan mata yang tajam dan pikiran berputar-putar mengitari tumpukan segala kegundahan.

Setiap orang pasti pernah mengalami saat-saat sulit dalam menjalani kehidupannya. Kadang kesulitan itu memang membuat seseorang frustasi, bingung, stres, panik, putus asa dan sikap negatif lainnya. Namun hal ini hanya terjadi pada kebanyakan orang yang hidupnya jauh dari tuntunan Al-Qur`an. Jauhnya mereka dari tuntunan Al Qur’an menyebabkan mereka gampang gelisah, tegang, dan marah. Mereka menjalani kehidupan ini dengan beban masalah dan tekanan batin yang luar biasa beratnya, sehingga menjauhkan mereka dari kebahagiaan hidup.

Seorang mukmin tentu berbeda dalam menyikapi berbagai kesulitan hidup yang dihadapinya.Mereka memahami bahwa kesulitan atau ujian diberikan oleh Allah dalam rangka menguji hamba-Nya. Dan mereka tahu bahwa kesulitan itu dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Karena itu, ujian atau kesulitan yang hadir dalam kehidupan kita akan menunjukkan siapakah kita sebenarnya. Allah menjelaskan melalui firman-Nya, bahwa Dia akan menguji manusia untuk melihat siapakah yang benar-benar beriman.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 142)

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)….”(al-Baqarah: 179)

Ketika membaca terjemahan ayat tersebut, hendaknya semakin menambah kesadaran kita bahwa kehidupan ini memang dipenuhi dengan aneka masalah dan berbagai kesulitan. Karena dunia ini merupakan Darut Taklif, maksudnya adalah tempat pembebanan. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari masalah selama mereka hidup di dunia. Dan sungguh merugi orang yang larut dalam kesedihan, kesedihan yang panjang justru akan semakin menyulitkan diri dalam menghadapi masalah. Hanya dengan keberanian untuk bangkit dan bersabar, kesulitan itu akan terasa mudah. Berbahagialah orang yang mampu bersabar dalam menghadapi setiap kesulitan hidup, karena Allah beserta orang-orang yang sabar.

Sehari-hari

20 Februari 2009 pukul 7:56 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar
Tag:

Mencuci….
Hari-hari pernikahan memang banyak suka dukanya. Dari yang lucu sampai lucu sekali, atau sekedarnya saja.

Ada cerita menarik, setelah saya menikah kaitanya dengan cuci mencuci.

Setelah menikah, saya menyadari bahwa istri saya itu orangnya bersihan aka “resikan” dalam bahasa jawanya. Termasuk dalam mencuci. Mencuci pakaian, dalam keluarga saya tidak hanya dilakukan oleh istri, kadang sayapun mencuci. Kadang pula kami bersama-sama mencuci pakaian.

Pada suatu waktu, istri saya bertanya “Njenengan kalau membilas cucian berapa kali?” dengan cepat saya jawab 2 kali, maksimal 3 kali tergantung waktunya sih. Ternyata setelah pertanyaan itu, dia mengatakan kalau hasil cucian saya pagi tadi masih ada sabunnya. Hehehe, tertawa juga saya, meski agak malu tentunya.

Singkat kata, ceritanya istri saya ketika masih kos, termasuk anak kos yang paling rajin mencuci, namun saya termasuk irit air. Mencuci pas hampir habis, dan biasanya pas mandi pagi ketika mau berangkat kerja.

Makan malam.

Urusan makan, dibanding istri saya, saya lebih banyak makannya. Berlipat bahkan. Ndak tahu juga apa sebabnya, untuk urusan makan saya terbilang lahap, ditambah lagi tidak ada makanan pantangan bagi saya.

Suatu sore, ketika makan malem. Pas waktu itu, saya menyuapi istri. Nah, pada setelah beberapa kali suapan, saya mengambil untuk saya makan sendiri. Eeee, setelah masuk ke mulut istri saya bilang “heeee gak adil, apa itu tadi, ati kan?”

Ternyata yang baru saja saya makan ada ati ayamnya….. Ya ndak kebagian dong istri saya.

Kemudian pada suapan berikutnya saya katakan “Ini ada atinya lho…, ati ku… hehehe” Lha kok saya malah dicubit…

Mencari nafkah.
Dulu, ketika sebelum menikah, saya sempat berfikir. Untuk menikah butuh ini-itu, butuh uang sekian untuk hidup sebulan dan seterusnya.

Tapi ternyata setelah menikah, alhamdulillah, kami bisa makan dan kadang makan diluar.

Mencari nafkah setelah menikah, memang beda. Sebelum menikah kah kita nyari uang paling juga untuk kita sendiri dan infaq. Namun setelah menikah, ada hal-hal yang mesti difikirkan dan diperjuangkan. Maka dari itu, pentingnya kita mencari nafkah yang halah dan thoyib.

Dukungan istri sangat berguna dalam hal ini. Senantiasa berdoa semoga suami mendapat rejeli halal, senyuman, meski kl kadang tidak punya apa-apa ya nangis juga… hehe

Terimakasih untuk istriku, yang senantiasa mendampingi dan atas semua doa-doa nya… Terimakasih… bidadari syurgaku..

Bersyukur

29 Januari 2009 pukul 8:40 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar

sumber: http://sayangdibuang.blogspot.com/2007/03/bersyukur.html

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.

Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, “Lulu, Lulu.”
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, “Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.”
Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, “Lulu, Lulu”. “Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?” tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, “Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.”

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, “Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat,saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Kiat Sukses Menjadi Suami Sholeh

9 Januari 2009 pukul 2:16 am | Ditulis dalam Pembuka | 1 Komentar

Jika ada seorang istri yang sholehah yang selalu memperhatikan, melayani suami dengan segala kebaikan. Ia juga selalu menuruti segala perintah dan memenuhi keinginan sang suami dengan kepatuhan yang sempurna. Menjaga ibadahnya dan selalu mengingatkan suami untuk berlomba mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ia menjadi istri yang manis dan selalu hangat disamping suaminya, serta menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak banyak menuntut dan menerima dengan rasa syukur apapun dan seberapapun rezeki yang didapat suami.

Bukankah tidak ada alasan lagi bagi sang suami untuk tidak membalasnya dengan menjadi suami yang sholeh, penuh perhatian dan kasih sayang. Demikian beberapa kiat untuk menjadi suami yang sukses :

1. Mencukupi kebutuhannya dengan nafkah yang halal dan baik. Salah satu tugas suami adalah memberi nafkah kepada istri dan keluarganya, tentunya nafkah yang baik lagi halal, dan tidak berlebih-lebihan yang dapat membuat istri dan keluarga hidup mewah, boros dan sombong. Berilah nafkah yang wajar sesuai dengan kemampuan, namun tetap bersungguh-sungguh mencari nafkah sebagai bentuk tanggungjawab sebagai suami.

2. Berdandanlah untuk istri anda, selalu bersih dan wangi. Sesering apakah kita tampil didepan istri dengan pakaian ala kadarnya? Sama halnya dengan suami yang menginginkan istrinya kelihatan manis untuknya, setiap istri juga menginginkan suaminya berdandan untuknya.Sebagai contoh, ingat, bahwa Rasulullah SAW selalu menggosok giginya terlebih dahulu sebelum menemui istrinya setelah bepergian. Beliau juga selalu menyukai senyum yang paling manis.

3. Panggilah istri anda dengan nama yang ia sukai. Rasulullah SAW mempunyai nama panggilan untuk istri-istrinya yang sangat mereka sukai. Panggilah istri anda dengan nama yang paling indah baginya dan hindari menggunakan nama-nama yang menyakitkan perasaan mereka.

4. Jangan memperlakukan seorang istri seperti lalat. Kita tidak pernah menghiraukan seekor lalat didalam kehidupan kita sehari-hari, tahu-tahu dia menjadi penyakit buat kita. Sama halnya seorang istri yang berbuat baik sepanjang hari, jika tidak pernah mendapat perhatian dari suaminya, maka dia juga akan memperlakukan suaminya bagai sebuah penyakit. Jangan sekali-kali perlakukan dia seperti ini; kenali semua kebaikan yang dia lakukan dan pusatkan perhatian padanya.

5. Jika anda melihat kekurangan istri anda, tegur dengan lemah lembut!. Ini adalah cara bijak yang juga dianjurkan Rasulullah SAW. Terkadang istri kita memasak kurang sesuai dengan kesukaan atau selera kita, atau cara berdandannya kurang baik atau berlebih-lebihan. Ketika terhadap suaminya, ia berdandan semaunya, tetapi ketika bepergian dandanannya menor membuat orang lain memandanginya. Maka sepantasnya kita memberitahu dengan sikap yang lemah lembut dan menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaannya. Termasuk jika melakukan sesuatu yang tidak pantas dilakukan istri-istri kita. Ini adalah teknik bagi seorang muslim sebagai kepala rumah tangga.

6. Tersenyum untuk istri anda kapan saja anda melihatnya. Senyuman adalah shodaqoh dan istri anda termasuk ummat muslim juga. Bayangkan hidup dengannya dengan senyum yang selalu tersungging. Ingatlah, sunnah juga menerangkan bahwa Rasulullah SAW selalu mencium istrinya sebelum pergi sholat ke masjid.

7. Berterimakasihlah untuk semua yang dia lakukan untuk anda. Sekecil apapun yang istri anda lakukan buat anda, jangan sekali-kalli menganggapnya sebagai hal sepele, Berterimakasihlah, karena ucapan terimakasih anda sungguh berarti bagi istri anda dan akan terukir indah dihatinya. Ambil contoh, ucapkan terimakasih ketika usai makan malam yang dia sediakan. Juga untuk kebersihan rumah dan selusin pekerjaan lainnya.

8. Mintalah padanya untuk menulis sepuluh perbuatan terakhir yang telah anda lakukan untuknya yang membuat dia senang. Kemudian pergi dan lakukan itu kembali. Mungkin agak sulit untuk mengenali apa yang membuat istri anda senang. Anda tidak perlu untuk bermain tebak-tebakkan, tanyakan padanya dan kerjakan secara berulang-ulang selama hidup anda.

9. Jangan kecilkan keinginannya. Hiburlah dia. Kadang-kadanga seorang suami perlu mengabulkan permintaan istrinya. Rasulullah SAW memberikan contoh buat kita dalam sebuah kejadian ketika Safiyyah radhiyallahu ‘anha menangis karena dia (Safiyyah) berkata bahwa beliau (Rasulullah) memberikan sebuah unta yang lamban. Rasulullah pun menyapu air matanya, menghiburnya, dan membawakannya sebuah unta yang lain. Tentulah pemberian yang secukupnya sesuai dengan kemampuan kita.

10. Penuh humor dan bermain-mainlah dengan istri anda. Lihatlah betapa Rasulullah SAW pernah bertanding lari dengan istrinya Aisyah radhiyallahu ‘anha di sebuah padang, dan membiarkan Aisyah memenangkannya. Kapan saat terakhir kita melakukan hal seperti itu?

11. Ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Dan aku adalah yang terbaik memperlakukan keluargaku”. Cobalah yang terbaik. Sebagai kata akhir: Jangan pernah lupa berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla, agar membuat pernikahan anda bahagia.

sumber:Buletin Silaturrahim Edisi 2 Thn IV Nopember 2007 Dzulqaidah 1428 H
dari sini

Keluarga Sa-Ma-Ra

9 Januari 2009 pukul 1:45 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar

wah kok jadi ingin co-pas artikel ini ya… semoga menambah ilmu kita semua. Sayangnya alamat aslinya sudah tidak ada. Saya dapat dari sini

(Khotbah Nikah)

Oleh : Abu Aliyya

Keluarga Samara. Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT. Berkat nikmat dan perkenan-Nya semata terlaksana semua kebajikan. Mahasuci

“Dia yang telah menciptakan manusia dari air, dan dijadikan-Nya ia memiliki keturunan dan tali periparan” (QS. Al Furqon;54)

Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan panutan kita Nabi Muhammad SAW, yang menegaskan bahwa “Nikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia bukan golonganku.”

Ananda berdua,

Pernahkah ananda merenung sebelum memasuki pintu gerbang pernikahan ini, mengapa ananda ingin memasukinya? Yakinkah ananda-sebelum kami yang hadir di sini yakin- bahwa kalian berdua telah siap? Sadarkah ananda, bahwa setelah ini dihadapan ananda terbentang ombak dan gelombang, yang dapat menghempas dan mematahkan kemudi, atau paling tidak ada riak dan getaran yang mampu mengolengkan perahu ? Apakah ananda berdua sudah siap dengan bekal ? Tentu, bukan hanya bekal materi dan cinta, tetapi bekal yang melebihi keduanya, yaitu ketaqwaan ;“

…Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah bekal taqwa..” (QS.Al Baqarah;197)

Ananda berdua yang insya Allah dirahmati Allah,

Selama ini, ananda berdua menjadi amanah orang tua kalian. Mereka, dengan sekuat kemampuan telah memelihara amanah itu. Kasih mereka terhadap ananda terkadang melebihi kasih mereka terhadap diri mereka sendiri. Beribu ikhtiar mereka lakukan untuk selalu membuat ananda bahagia. Amanah yang diberikan Allah kepada orang tua kalian, telah mereka lakukan. Semoga Dia Yang Mahasempurna meridlainya. Kini saat ananda memasuki pintu gerbang pernikahan, maka giliran ananda yang akan memegang amanah itu. Sebelum ananda jauh berlayar, renungkanlah beberapa goresan pena yang diucapkan lewat lisan yang terbatas ini.

Ananda berdua yang berbahagia,

Mengapa setiap makhluk melakukan pernikahan, setidaknya menginginkan pernikahan? Karena dalam setiap diri makhluk tersebut ada naluri yang melahirkan dorongan seksual. Naluri itulah yang berperan dalam mewujudkan pernikahan. Ternyata tidak hanya manusia yang memilikinya , tetapi juga hewan, tumbuhan dan juga benda.

Pernahkah ananda berdua mengamati sepasang merpati yang saling berkicau dan bercumbu sambil merangkai sarangnya? Juga bunga yang mekar dengan indahnya, merayu kupu dan lebah agar mengantarkan benihnya ke bunga lain untuk dibuahi? Juga atom yang positif dan negatif-elektron dan proton-yang berusaha bertemu untuk saling tarik menarik demi memelihara eksistensinya.

Demikianlah naluri makhluk, masing-masing memiliki pasangan dan berupaya bertemu dengan pasangannya. Agaknya tidak ada naluri yang lebih dalam dan kuat dorongannya melebihi naluri dorongan pertemuan dua lawan jenis, pria wanita, jantan betina, positif dan negatif. Itulah ciptaan dan pengaturan Ilahi.


“Segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, agar kamu menyadari (kebesaran Allah)” (QS. Adz-dzariyyat; 49)

“Mahasuci Allah yang menciptakan semua pasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi, dari jenis mereka (manusia) maupun dari ( makhluk-makhluk) yang mereka tidak ketahui “ (QS. Yasin:36)

Inilah yang dinamakan law of sex (hukum berpasangan), yang diletakkan sang Pencipta atas segala sesuatu. Dengan demikian, keberpasangan atau yang lebih mudah dikenal dengan istilah perkawinan (pernikahan) dapat dikatakan sebagai “ aksi dari satu pihak yang disambut dengan reaksi penerimaan oleh pihak lain, yang satu mempengaruhi dan yang lain dipengaruhi”. Atas dasar inilah law of sex berjalan dan atas dasar itu pula alam raya diatur oleh Allah Rabbul ‘alamin.

Jika kita mengakui bahwa keberpasangan merupakan ketetapan Ilahi yang berlaku umum, maka haus diakui juga bahwa ia bukanlah sesuatu yang kotor atau najis, tetapi bersih, suci lagi terhormat. Jika kita mengakui bahwa aksi dan reaksi, atau pengaruh atau mempengaruhi itu merupakan kodrat segala sesuatu, maka harus diakui juga bahwa tidak ada keistimewaan bagi yang melakukan aksi dari segi fungsinya sebagai pelaku, tidak juga ada kekurangan bagi yang menerimanya. Walaupun harus diakui bahwa yang melakukan aksi lebih kuat daripada yang menerimanya. Seandainya jarum tidak lebih keras daripada kain, atau pacul yang tidak lebih kuat daripada tanah, maka tidak akan ada jahit menjahit ataupun pertanian. Karena itu, jantan/laki-laki selalu mengesankan kekuatan dan penguasaan, sementara betina/perempuan selalu mengesankan kelembutan dan penerimaan. Namun demikian, kekuatan dan kelembutan sama sekali tidak menunjukkan superioritas satu pihak atas pihak lain. Masing-masing memiliki keistimewaan dan masing-masing membutuhkan yang lain guna mencapai tujuan bersama.

Ananda terkasih,

Mendambakan pasangan adalah fitrah. Kesendirian atau keterasingan adalah hantu yang dijauhi manusia, karena manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang membawa sifat dasar “ketergantungan”. “Khalaqa al-insan min “alaq” demikian pesan Al Qur’an pertama kali. Terkadang manusia ingin sendiri, tetapi tidak untuk selamanya. Manusia menyadari bahwa hubungan yang dalam dan dekat dengan pihak lain akan membantunya mendapatkan kekuatan untuk bisa menghadapi tantangan. Alasan-alasan itulah yang membuat manusia melakukan pernikahan, berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.

Allah Maha mengetahui bahwa hal itu dialami semua manusia, maka syariat Islam menetapkan cara yang ma’ruf untuk mempertemukan pria wanita, sebab jika pemenuhan naluri seksual tersebut dilakukan secara keliru dan tidak terarah, hanya berbuah kebinasaan.


“ Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan) Allah adalah Dia menciptakan dari jenismu pasangan-pasangan agar kamu (masing-masing) memperoleh ketentraman dari pasangannya dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmat. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS.Ar-Rum;21)

Syariat Islam yang agung juga telah menetapkan bahwa standart utama dalam menentukan pilihan adalah agama. Nabi berpesan :

“janganlah kamu nikahi wanita-wanita itu karena kecantikannya, karena mungkin kecantikannya itu akan menghinakan mereka sendiri. Dan jangan pula kamu nikahi mereka karena harta benda mereka, karena mungkin harta itu akan menyebabkan mereka sombong. Tetapi nikahilah mereka dengan dasar agama. Sesungguhnya budak yang hitam tetapi lebih baik agamanya, lebih baik kamu nikahi daripada lainnya.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)

Dengan demikian pernikahan dalam Islam tidak saja berdimensi duniawi, tapi juga ukhrawi. Ikatan pernikahan adalah perjanjian yang berat (mitsaqan galizha ). Ikatan tersebut akan kukuh jika dilandasi dengan keimanan yang sama. Di atas landasan iman inilah tumbuh mawaddah, rahmah dan amanah. Dengan landasan iman yang sama, mereka tetap akan dipersatukan Allah di akhirat, meski sudah dipisahkan oleh kematian di dunia. Allah berfirman :

“Mereka bersama pasangan-pasangan mereka bernaung di tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (QS. Yasin :56)

Sebagai bukti kesempurnaannya, Syariat Islam juga menetapkan hak dan kewajiban suami istri secara serasi. Ananda calon suami, ketahuilah bahwa kesediaan seorang wanita untuk hidup bersama dengan seorang laki-laki, meninggalkan orang tua dan keluarganya dan mengganti semua itu dengan penuh kerelaan untuk hidup bersama laki-laki “asing”yang menjadi suaminya , serta bersedia membuka rahasianya yang paling dalam , karena ia merasa yakin bahwa kebahagiannya bersama suami akan lebih besar dibanding dengan kebahagiaan bersama ibu bapaknya. Pembelaan dan penjagaan suami terhadapnya tidak lebih sedikit dari pembelaan saudara-saudara sekandungnya. Akhi telah dipercaya untuk itu. Oleh karena itu, janganlah kelak ia disia-siakan. Suami berkewajiban memberi nafkah lahir dan batin kepada istrinya, mendidiknya dan mempergaulinya dengan baik. Allah berfirman :

“Pergaulilah istri-istrimu dengan baik dan jika kamu tidak lagi menyukai mereka (jangan putuskan tali pernikahan), karena boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, tetapi Allah menjadikan padanya (di balik itu) kebajikan yang banyak.”(QS. An-Nisa:19)

Rosul juga berpesan :


“Dan berbaktilah kamu kepada Allah terhadap istrimu.Kamu telah mengambil mereka sebagai amanah Allah dan kamu telah menghalalkan persetubuhan dengan mereka dengan kalimat Allah. Maka hendaklah kamu memberikan makanan dan pakaian menurut yang ma’ruf” (HR. Muslim)

Di sisi lain, Islam juga menetapkan kewajiban seorang istri kepada suami, antara lain, taat dan patuh, melayani suami dan menjaga hartanya dengan baik.

Rosul berpesan :

“Sebaik-baik istri adalah jika kamu memandangnya, maka kamu akan terhibur, jika kamu perintah ia menurut, jika kamu bersumpah agar ia melakukan sesuatu, akan dipenuhinya dengan baik dan jika kamu pergi, dijaganya dirinya dan harta bendamu.” (HR. Nasa’i )

Suami istri harus selalu saling mengingatkan, saling terbuka dan saling percaya. Hubungan suami istri bukan hubungan antara majikan dan buruh, antara penguasa dengan rakyatnya akan tetapi hubungan persahabatan. Dalam arti keduanya adalah sama-sama penting dan berarti.

Kepada ananda calon istri, ketahuilah bahwa ananda nanti (insya Allah) akan juga menjadi ibu. Menjadi ibu bukanlah sekedar perkara melahirkan, menyusui, dan memenuhi kebutuhan material anak-anaknya. Ibu juga membentuk anak manusia, calon anggota masyarakat yang sedang merajut bangunan peradaban yang mulia. Karena itu, seorang ibu juga pembentuk akhlak, pengisi nilai dan selalu menyalakan pelita harapan serta impian bagi anak-anaknya. Ibarat pemahat, seorang ibu bukan hanya sekedar meraut wajah, tetapi juga mengisi pancaran watak, kepribadian dan keteladanan pada karya Allah yang hadir melalui dirinya.

Ananda berdua yang dirahmati Allah,

Ketahuilah bahwa keluarga muslim adalah satuan terkecil dalam sistem sosial umat Islam. Islam memandang keluarga tidak saja sebagai tempat menemukan ketentraman, cinta dan kasih-sayang (QS.30;21), tetapi juga sesuatu perjanjian berat yang akan dimintai pertanggung-jawaban di hadapan Allah. Tujuan keluarga muslim adalah lilmuttaqina imaman. Untuk itu ananda berdua harus menjadikan keluarga ananda sebagai “masjid” yang memberikan pengalaman beragama bagi anggota-anggotanya; sebagai sebuah “madrasah” yang mengajarkan norma-norma Islam; sebagai sebuah “benteng” yang melindungi anggota-anggotanya dari segala gangguan; sebagai sebuah “rumah sakit” yang memelihara dan merawat kesehatan pisik dan non-pisik anggota-anggotanya dan sebagai sebuah “kompi” dalam hizbullah yang berjuang menyebarkan Islam ke seluruh alam.

Akhirnya, kepada hadirin dan hadlirat sekalian, marilah kita antarkan ananda berdua dengan doa kepada Allah dengan hati yang ikhlas :

Allahumma Ya Allah, Engkau saksikan detik ini kami bersama sedang menghadiri peristiwa, dua hamba-Mu mengikat janji. Menunaikan sunnah Rasul-Mu. Yakni pernikahan untuk mencari ketentraman, keturunan dan ridla-Mu. Limpahkan rahmat dan berkah-Mu kepada keduanya. Jadikanlah penghidupannya senantiasa berada dalam ibadah dan bakti kepada-Mu.

Allahumma Ya Allah, jauhkanlah keduanya dari fitnah rumah tangga. Jadikanlah Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai pedoman hidupnya. Doa dan petunjuk ayah bundanya sebagai lentera diperjalanan. Perilaku para sahabat nabi sebagai teladannya. Peristiwa khidmat dan kesaksian kami pada detik ini sebagai pengukuh rumah-tangganya.

Allahumma Ya Allah, tanamkan kasih sayang antara mereka berdua, sebagaimana Engkau tanamkan kasih sayang antara Adam dan Hawa, dan sebagaimana Engkau tanamkan kasih sayang antara Yusuf dan Zulaikha dan sebagaimana Engkau tanamkan kasih sayang antara Rasulllah dengan ibunya orang-orang Mu’min.

Allahumma Ya Allah, anugerahilah kami dari isteri-isteri kami dan anak cucu kami keturunan yang menyengkan kami. Dan jadikanlah kami sebagai panutan bagi orang-orang yang bertaqwa.

Allahumma Ya Allah, baguskanlah untukkku agamaku yang menjadi pangkal urusanku, baguskanlah duniaku yang menjadi tempat penghidupanku, serta baguskanlah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku menjadi bekal bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah matiku sebagai pelepas dari segala keburukan.

Rabbanaa aatinaa fid dun-nyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naari.

Selamat jalan ananda berdua, selamat meniti rumah tangga yang penuh rahmat dan berkah Ilahi. (www.keluarga-samara.com)

Semoga….

31 Desember 2008 pukul 2:56 am | Ditulis dalam Pembuka | 2 Komentar
Tag:

Ya Allah, cukupkan kami dengan ridho-Mu

jadikan kami suami-istri yang saling mencintai di kala dekat,

saling menjaga kehormatan dikala jauh,

saling menghibur dikala duka,

saling mengingatkan dikala bahagia,

saling mendo’akan dalam kebaikan dan ketaqwaan,

saling menyempurnakan dalam peribadatan…..

Amin..

Tanggung jawab Istri dan Suami

9 Desember 2008 pukul 9:22 am | Ditulis dalam Rumah tangga | 13 Komentar

Ikatan suami-istri tidak bisa dipungkiri akan membawa konsekwensi. Adanya ikatan ini memunculkan hak dan kewajiban antara keduanya, yang harus dijaga dalam rangka menapaki bahtera rumah tangga. Hak dan KEwajiban keduanya, dalam keseharian antara lain:

Hak Istri:

  • Mendapatkan perlakuan lembut dan kasih sayang dari suami
  • Menerima nafkah lahir dan bathin dari suami
  • Dihargai dan mendapat bimbingan dengan ilmu dan akhlak yang mulia
  • Mendapatkan rumah yang aman
  • Dibantu jika mendapat kesulitan
  • Dilindungi dari orang yang dapat menakitinya

Rasulullah mengingatkan para suami, dalam hadist nya Rasul bersabda “sebail-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (ibn Majah dan At Tirmidzi).

Pada hadits lain “orang yang paling baik diantra kalian adalah mereka yang paling baik kepada istri-istri mereka (Ibn Majah)

Atas dasar inilah, seorang suami mestilah memperhatikan dan berusaha memberikan hak-hak istrinya. Atau jika dibalik, hak istri tersebut adalah kewajiban suami. Jika di perinci

  • Berlaku lembut dan penuh kasih sayang kepada istri
  • Memberikan nafkan lahir dan bathin
  • Menghargai dan membimbing istri
  • Memberikan keamanan rumah tangga
  • Membantu istri yang kesulitan
  • Melindungi istri dari orang yang dapat menyakitinya

Nabi SAW pernah ditanya “apakah kewajiban suami terhadap istrinya?, kemudian Rasul menjawab “Ia wajib member makan kepadanya jika dia makan, member pakaian jika dia berpakaian, tidak boleh memukul mukanya, tidak boleh melukai dirinya, dan tidak boleh mengucilkannya kecuali dalam rumahnya sendiri (Ibn Majah)

Di samping itu, suami istri juga mempunyai kewajiban dalam rumah tangganya.

  • Menaati suami, selama itu bukan merupakan perbuatan maksiat
  • Senantiasa menetap dirumah, dan jika keluar rumah dengan ijin suami
  • Jika berpuasa sunnah dengan ijin suami
  • Manjaga rumah dan harta suami, serta dirinya ketika suami tidan ada di sisinya.
  • Bersyukur atas pemberian suami
  • Berbuat baik kepada keluarga suami dan kerabatnya
  • Berhias untuk suami
  • Member waktu khusus untuk suami
  • Tidak memberikan harta kecuali dengan ijin suami
  • Tidak menyebarkan rahasia suami dan menceritakan aibnya kepada orang lain.
  • Tidak menuntut cerai kepada suami, tanpa alas an syar’i. karena wanita seperti ini akan diharamkan mencium bau syurga “wanita manapun yang meminta cerai kepada suami tanpa alas an yang benar, maka haram baginya mencium bau syurga (HR Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibn Majah, Ibn Hibban, Al Baihaqi, AL Hakim)
  • Rela dan ikhlas mengandung anak, menyusui, memelihara dan mendidiknya
  • Menyenangkan suami ketika dirumah, member pelaynan yang baik dan mencari keridhaannya dengan memohon masuk syurga.

Rasul bersabda ‘setiap wanita yang meninggal dunia, sedang suaminya ridha kepadanya, maka dia masuk syurga (Ibn majah dan Turmudzi)

  • Tidak menyakiti suami. Rasul bersabda “tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya didunia, melainkan berkata bidadari disyurga”janganlah menyakitinya, semoga Allah mencelakanmu karena sesungguhnya ia hanya sementara menemanimu dan akan meninggalkanmu untuk kembali kepada kami (At Turmudzi, Ahmad, hadits ini Hasan)
  • Menjada diri dan harta suaminya ketika suami tidak ada di rumah
  • Sementara ini, antara keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang harus dijaga secara bersama.
  • Mensyukuri pernikahan sebagai anugrah Allah, dan menjadikan halal dan sah sebagai suami istri
  • Menjaga amanah anak
  • Bersama menciptakan rumah tangga islami
  • Saling melindungi dan menjaga rahasia masing-masing, sehingga kelemahan akan semakin hilang dan kebaikanlah yang semakin tampak. Sebaik baik suami adalah yang paling baik kepada istrinya, sementara sebaik-baik wanita shalihah adalah yang taat dan melayani suami dan membantunya dengan ikhlas.

Pada haji Wada’ 10 H, Nabi memberikan nasihat kepada para laki-laki, khususnya para suami:

Pertama, jika istri terbukti melakukan perbuatam keji, yang dapat dibuktikan dengan jelas oleh suaminya, maka suami dapat melakukan tindakan: mengucilkan, yaitu ditempat tidurnya tanpa ditemani dan memukul badannya, dengan tanpa melukai.

Perbuatan keji yang dilakukan istri misalnya: menerima tamu laki-laki atau mempersilakan tamu laki-laki untuk bermalam di rumahnya.

Kedua, istri adalah teman yang dapat menolong dan membantu dalam kehidupanna, maka seorang suami tidak boleh menganggap istri sebagai budak. Pernikahan bukanlah proses jual beli, namun suami harus memberikan pernghargaan kepada istri.

Rasulullah SAW bersabda “sekiranya aku boleh memerintahkan orang untuk bersujud kepada orang lain, pasti aku perintahkan istri untuk bersjud kepada suaminya. Dan sekiranya aku boleh memerintah seorang laki-laki menyurus istrinya berpindah dari gunung putih ke gunung hitam dan dari gunung hitam ke gunung putih, mana niscaya perempuan itu akan melaksanakannya (Ibn Majah).

Pada hadits lain di sebutkan “….dan demi Tuhan yang memegang diri Muhammad, tidaklah seorang istri dapat dianggap telah melaksanakan kewajiban kepada Allah, sebelum dia dapat menunaikan dengan baik kewajiban kepada suaminya, sekalipun meminta dilayani sedangkan dia berada didapur, lalu dia tidak menolaknya (Ibn Majah).

Sumber:

Majalah Fatawa iv/7 rajab 1429 juli 2008

Muhammad Thalib. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta: ProU Media

Berpolitik………

26 September 2008 pukul 1:13 am | Ditulis dalam Pembuka | 7 Komentar
Tag: ,

Ada yang menarik, sejak saya menemukan sebuah postingan singkat di detik.com berjudul Melihat Partai dengan Kritis. Yang kemudian saya telusur dan menemukan sebuah blog. http://pkswatch.blogspot.com

Sebuah blog, dimana si blogger mendeklarasikan diri sebagai seorang simpatisan partai, yang menginginkan perbaikan pada partainya.

“Catatan seorang simpatisan kepada Partai Keadilan Sejahtera, dibuat atas dasar cinta pada gerakan dakwah yang lurus dan konsisten di jalan Allah.” begitulah kira-kira dia menuliskan pada awal blognya.

Lalu apa isinya? Cukup lama juga saya mengamati blog ini. Sejak akhir tahun 2004 (mencoba mengingat….) sampai saat ini.

Dalam catatan saya, blog ini mengalami duakali malih rupa.
Pertama adalah malih rupa pada gaya menulis blogger.
Pada awal-awalnya, blogger menggunakan kata-kata (bahasa) yang kurang baku dan cenderung kasar. Dengan model gaya bahasa ini kritikan menjadi kurang elegan, dan mengindikasikan kebencian blogger pada partai yang dia kritik.
Akhirnya si blogger mengubah gaya bahasanya menjadi lebih baku dan santun.
Itu adalah malih rupa pertama gaya si blogger.

Kedua adalah malih rupa blog. Hal ini (untuk lebih mudah) menjadikan ada dua versi blog. Versi pertama dan versi kedua. Versi kedua ini dimulai sekitar akhir 2007. Pada awal versi ini blogger menuliskan berbagai alasan dan dalil yang dia gunakan hingga dia harus menulis kritikan pada partai. Selain itu pada versi 2 ini, moderasi lebih diperketat, harapan blogger diskusi tentang isu akan lebih menukik.

Saat ini masih dapat di telusur adalah versi 2. Versi pertama sudah di hapus.

Yang menarik adalah issue dan alur diskusi pada blog. Blogger berusaha mengangkat dan mengupas issue menggunakan dalil kuat, merujuk pada fakta (minimal ditunjukkan dengan link ke url di surat kabar atau referensi buku yang diagunakan) dan merujuk pada keputusan partai yang bersangkutan.

Alur dan sebaran ide yang ada di diskusi (menurut saya) dapat dijadikan sebagai –sedikit– tolok ukur penerimaan para simpatisan dan anggota partai kepada blog kritis ini. Ada komentator yang memang berusaha membela partainya mati-matian, namun ada pula yang ikut mengkritisi dengan mengemukakan fakta atau sekedar pendapat.

Selain ada yang membela atau mengkritisi berdasar fakta dan dalil, ternyata ada pula yang berkebalikan. Ada yang mengomentari kritik dengan anggapan bahawa kritikan itu salah, dan para pemimpin partai yang bersangkutan tidak mungkin salah.

——————-

Saya berusaha menelusur informasi yang berkaitan atau berhubungan dengan blog ini. Akhirnya saya menemukan beberapa blog yang serupa. Bersifat politis, tapi atas nama pribadi. Ada alur diskusi yang kadang ada caci maki dan pembelaan yang (menurut saya) berlebihan.

http://corpusalienum.multiply.com. Merupakan sebuah blog, yang kadang mengambil tulisan dari blog http://pkswatch.blogspot.com. Agaknya si pemilik blog berseberangan pendapat dengan partai yang dikritik oleh blogger di http://pkswatch.blogspot.com, sehingga tulisan-tulisan di http://pkswatch.blogspot.com dapat menguatkan pendapatnya. Akibatnya, ada beberapa pengkritik blog http://pkswatch.blogspot.com yang nimbrung di blog ini. Tentunya dengan membantah beberapa ide dari blogger di corpusalienum.

Selain itu, ada satu lagi blog yang sejenis. http://hafez.wordpress.com. Bukan mengatasnamakan sebuah partai, tapi blog ini merupakan hasil pemikiran blogger semata (hafez) dan seorang koleganya (abu zaidan). Beberapa postingan blog ini kental berwarna politis. Isinya adalah promosi dan –boleh dikatakan– pembelaan pada partai yang dikritik oleh blogger Pkswatch atau atas tindakan -yang dianggap- mendholimi partainya.

Ada sebuah postingan yang luarbiasa, sampai menyedot komentar berjumlah 700-an. Namun sayang, isi komentar tersebut cenderung ke sebuah perdebatan yang tidak selayaknya dilakukan. Ada yang berusaha melerai atau menengahi, tapi tenggelam oleh perdebatan yang ada.

Membuat blog yang sifatnya politis saya kira sah-sah saja. Tapi bagaimana menjadi politikus yang berfikiran terbuka dan mau menerima kritikan itu juga penting. Menganggap partainya sebagai partai terbaik itu juga sah-sah saja, tapi menganggap partainya sebagai partai yang tanpa cacat itu kurang tepat.

Blog-blog diatas, menurut saya adalah sebuah ikhtiar para blogger dalam menunjukkan cintanya pada apa yang saat itu dia cintai. Ada yang mewujudkan dengan melontarkan kritikan, ada pula yang muwujudkan dengan membela dan melayani diskusi para para pengkritik.

Jaga persaudaraan….

Maaf dan salam

Semoga kita selalu diberikan kejernihan dan kearifan berfikir..

NB: mohon koreksi jika ada yang salah, terutama tentang tahun.

Beberapa berkas untuk pelatihan Ath

21 September 2008 pukul 2:14 am | Ditulis dalam Teknologi Informasi | 2 Komentar
Tag: , , ,

Berikut beberapa berkas tentang program otomasi perpustakaan Athenaeum yang dapat anda unduh.

Semoga bermanfaat.

athenaeum-light-6-vi-tutorial

Manual Modifikasi Ath

Petunjuk Instalasi

Pengenalan Ath (ppt by Pak Presiden)

Manual Ath 8.5

Laman Berikutnya »

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.