Sehari-hari

20 Februari 2009 pukul 7:56 am | Ditulis dalam Pembuka | Tinggalkan komentar
Tag:

Mencuci….
Hari-hari pernikahan memang banyak suka dukanya. Dari yang lucu sampai lucu sekali, atau sekedarnya saja.

Ada cerita menarik, setelah saya menikah kaitanya dengan cuci mencuci.

Setelah menikah, saya menyadari bahwa istri saya itu orangnya bersihan aka “resikan” dalam bahasa jawanya. Termasuk dalam mencuci. Mencuci pakaian, dalam keluarga saya tidak hanya dilakukan oleh istri, kadang sayapun mencuci. Kadang pula kami bersama-sama mencuci pakaian.

Pada suatu waktu, istri saya bertanya “Njenengan kalau membilas cucian berapa kali?” dengan cepat saya jawab 2 kali, maksimal 3 kali tergantung waktunya sih. Ternyata setelah pertanyaan itu, dia mengatakan kalau hasil cucian saya pagi tadi masih ada sabunnya. Hehehe, tertawa juga saya, meski agak malu tentunya.

Singkat kata, ceritanya istri saya ketika masih kos, termasuk anak kos yang paling rajin mencuci, namun saya termasuk irit air. Mencuci pas hampir habis, dan biasanya pas mandi pagi ketika mau berangkat kerja.

Makan malam.

Urusan makan, dibanding istri saya, saya lebih banyak makannya. Berlipat bahkan. Ndak tahu juga apa sebabnya, untuk urusan makan saya terbilang lahap, ditambah lagi tidak ada makanan pantangan bagi saya.

Suatu sore, ketika makan malem. Pas waktu itu, saya menyuapi istri. Nah, pada setelah beberapa kali suapan, saya mengambil untuk saya makan sendiri. Eeee, setelah masuk ke mulut istri saya bilang “heeee gak adil, apa itu tadi, ati kan?”

Ternyata yang baru saja saya makan ada ati ayamnya….. Ya ndak kebagian dong istri saya.

Kemudian pada suapan berikutnya saya katakan “Ini ada atinya lho…, ati ku… hehehe” Lha kok saya malah dicubit…

Mencari nafkah.
Dulu, ketika sebelum menikah, saya sempat berfikir. Untuk menikah butuh ini-itu, butuh uang sekian untuk hidup sebulan dan seterusnya.

Tapi ternyata setelah menikah, alhamdulillah, kami bisa makan dan kadang makan diluar.

Mencari nafkah setelah menikah, memang beda. Sebelum menikah kah kita nyari uang paling juga untuk kita sendiri dan infaq. Namun setelah menikah, ada hal-hal yang mesti difikirkan dan diperjuangkan. Maka dari itu, pentingnya kita mencari nafkah yang halah dan thoyib.

Dukungan istri sangat berguna dalam hal ini. Senantiasa berdoa semoga suami mendapat rejeli halal, senyuman, meski kl kadang tidak punya apa-apa ya nangis juga… hehe

Terimakasih untuk istriku, yang senantiasa mendampingi dan atas semua doa-doa nya… Terimakasih… bidadari syurgaku..

Blog di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.